English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Welcome to My Blog
Kudaki gunung hingga ke puncak | Sesampai disana terasa sejuk & dingin | Kutuntut ilmu setinggi mungkin | Agar aku bahagia kelak

Cari Blog Ini

Minggu, 25 Juli 2010

Cobaan para sahabat.

Di sebuah kota, hiduplah 3 cewek yang bersahabat. Mereka hidup rukun dah damai. Anak pertama bernama Delima, yang kedua Nina, dan yang ketiga Rizma. Sebelumnya persahabatan meraka berjalan dengan baik, tapi semakin waktu berjalan persahabatan mereka menjadi kacau.
Awal persahabat mereka kacau adalah datangnya murid baru di sekolah mereka bernama Astari, Astari adalah anak yang cantik, pintar, dan bisa di bilang orang mampu. Awalnya kedatangan Astari disambut baik dengan Delima, Nina, dan Rizma. Mereka mulai berteman dengan Astari, namun kebaikan mereka dibalas dengan kejahatan salah satu dari mereka yaitu Delima sangat dekat dengan Astari sampai ia melupakan kedua sahabatnya. Kedua sahabatnya bingung kenapa sikap Delima akhir-akhir ini melupakan kedua sahabatnya dan lebih memilih anak baru itu.
“Riz, kenapa sikap delima akhir-akhir ini menjauh dari kita ya.?” Kata Nina kepada Rizma.
“Aku juga gak tau kenapa semenjak Astari datang sikap Delima mulai menjauh dari kita dia malah dekat sama Astari.” Jawab Rizma.
“ayo coba kita tanyakan pada Delima langsung.” Kata Nina
Mereka pergi ke kantin dimana Delima dan Astari sedang bercanda tawa.
“Del, aku sama Rizma mau bicara sama kamu.” Kata Nina
“Ntar ya Tari, aku mau bicara dulu ma kedua sahabat aku.” Kata Delima kepada Astari
“ok deh,” jawab Astari
“Del, kenapa sih sikap kamu akhir-akhir ini seperti menjauh dari kami, apa karna anak baru itu?”
“Gak kok, siapa bilang aku menjauh dari kalian.” Jawab Delima mengelah
“Apa kamu gak sadar, dulu kalau sudah istirahat begini kita pasti ke koperasi sama-sama tapi coba lihat sekarang kamu lebih dekat sama anak baru itu kayaknya loe udah di santet deh sama tuh anak.” Kata Rizma sambil jengkel
Delima hanya diam sambil mulutnya terbuka sedikit.
“Teng..teng..” Suara bel berbunyi tanda waktu istirahat telah usai.
“Eh, udah masukan tuh, Tari ayo kita masuk kelas.” Ajak Delima pada Astari tanpa memperdulikan kedua sahabatnya.
“kenapa coba tingkah si Delima jadi begitu?” Tanya Rizma kepada Nina.
“Udah lah, ayo kita masuk kelas ntar kita dimarah sama ibu lagi.” Nina mengajak Rizma untuk masuk ke kelas.
Dikelas sikap Delima bertambah cuek sama kedua sahabatnya dia tidak memperdulikan kedua sahabatnya tersebut. Saat bel pulangan biasanya mereka pulang sama-sama, tapi hari ini beda dengan hari lainnya Delima tidak pulang dengan kedua sahabatnya dia malah pulang bersama dengan Astari. Hari demi hari sikap Delima bertambah cuek dengan kedua sahabatnya. Sampai pada suatu hari seorang cowok bernama Riko menyatakan perasaannya kepada Nina. Tentu saja Nina tidak menolak karna mereka sama-sama cinta, tapi rasa cinta itu hanya sesaat karna Astari diam-diam juga jatuh cinta lagi sama Riko, dan akhirnya menyatakan perasaannya kepada Riko. Awalnya Riko sempat menolak tapi karna kecantikan Astari Riko mulai jatuh cinta sama Astari dan memutuskan hubungannya dengan Nina. Tentu saja Nina sakit hati sama Riko kenapa semua yang dimiliki Nina direbut oleh Astari mulai dari sahabatnya sampai cintanya. Dia pun mulai membenci Astari.
“hiks hiks, kenapa coba Riko bisa suka sama Astari? Ok, aku tau Astari tuh cantik, pintar, dan kaya beda sama aku.” Nina mengeluh pada Rizma
“udah lagh, mungkin dia bukan jodoh kau kali, sabar aja ya mungkin ada yang lebih baik dari dia.” Jawab Rizma.
“ok lah sekarang aku janji gak mau ngenal yang namanya cowok apa lagi sampai pacaran.” Kata Nina berjanji.
Setiap hari Nina dan Astari gak pernah teguran. Rupanya Astari sudah kelewatan mereka menjelekan Nina dan Rizma di depan Riko, karna Riko sudah termakan rayuan Astari, Riko pun mulai membenci Nina dan Rizma, sampai sahabat mereka Delima pun ikut-ikutan membenci kedua sahabatnya, tapi kedua sahabatnya tidak hanya berdua teman-teman sekelas juga tidak suka dengan sikap Astari. Pada suatu hari Rizma dan Nina sudah kehilangan kesabaran karna perilaku Astari dia pun berantem (kelai) dengan Astari.
“eh, apa sih maksud loe? Semua yg gue pnya loe rebut mulai dari sahabat gue sampai pacar gue jga loe rebut. Apa sih maksud kamu masuk sekolah ini?” Kata Nina sambil marah-marah.
“gue gak punya maksud apa-apa kok mungkin karna gue nih kaya,cantik, dan pintar mereka lebih milih gue di banding kalian.” Astari menjawab sambil membanggakan dirinya
“eh, mulut thu di jaga ya. Gue tuh tau kalau loe lebih populer dari kami. Tapi kalau loe gk punya teman gak usah ngancurin persahabatan kami donk.” Kata Rizma yang mulai marah.
“apa gak punya teman? Teman aku banyak kali, aku mau berteman sama Delima karna dia pintar aja, dan aku mau pacaran sama Riko hanya mau mengeruk hartanya saja.”
Sesudah dia berkata begitu Riko dan Delima datang dan mendengar semua yang dikatakan Astari.
“apa kamu mau berteman sama aku Cuma karna aku pintar, dasar gak tau diri.” Kata Delima mulai marah.
“kamu juga mau pacaran sama aku karna kekayaan aku, dasar cewek matre. Kita putus sekarang juga.” Kata Riko yang sangat marah.
“tapi,tapi,aku gak bermaksud begitu.” Kata Astari membela diri.
“gak bermaksud apa? Kami sudah mendengar semua yg kau katakana tadi.” Kata Riko.
“mulai sekarang aku gak mau lihat muka kamu disini.” Kata Delima mengusir Astari.
“teman-teman aku minta maaf, aku janji gak akan ngulangi kesalahan aku.” Astari memohon.
“aku gak mau lihat muka kamu disini pergi.” Kata Riko naik pitam.
Astari pergi meninggalkan mereka sambil meneteskan air mata tapi apa yang bisa ia perbuat itu memang kesalahannya sendiri.
“teman-teman aku minta maaf yah karna aku sudah menjauh dari kalian. Aku mohon kalian bisa maaf kn aku.” Kata Delima meminta maaf kepada teman-temannya.
“hmm, aku juga mau minta maaf sama Nina soalnya aku sudah nyakitin dia. Dan kamu mau kan balikan sama aku lagi.” Kata Riko.
“Delima kami gak pernah benci kok sama kamu, kami sudah maafin kamu sebelum kamu meminta maaf. Dan buat Riko maaf bukannya aku gak mau balikan sama kamu tapi aku sudah janji gak mau pacaran dulu.” Kata Nina yang teringat akan janjinya dulu.
“hmm, kamu boleh kok balikan sama Riko janji kamu tuh boleh kamu ingkari tapi untuk kali ini saja ya.” Kata Rizma mendukung kalau Nina balikan lagi sama Riko.
“hmm, cuit cuit, ada yang baru balikan nih hehehehe.” Kata Delima mengejek Nina dan Riko.
“aiz, jangan mengejek aku donk aku kan malu tau.” Kata Nina wajahnya berubah menjadi merah.
Hari itu adalah hari yg paling indah bagi mereka, tapi tidak bagi Astari dia ingin sekali meminta maaf kepada orang-orang yang sudah dia sakiti. Keesokan harinya Astari memberanikan diri untuk meminta maaf.
“teman-teman aku mau minta maaf aku ngaku aku salah tapi apa kalian gak mau maafin aku, tuhan aja mau maafin makhluknya, apa lagi kita yang cuma ciptaannya kalian mau yah maafin aku.” Kata Astari meminta maaf.
“aku sih udah maafin kamu sebelum kamu minta maaf, tapi aku gak mau kejadian ini terulang lagi.” Kata Rizma mau memaafkan Astari
“aku juga setuju sama Rizma, ok aku mau maafin kamu.” Kata Nina.
“udah lagh kita semua mau kok maafin kamu, asalkan kamu mau berubah.” Kata Delima.
“makasih yah sobat, aku janji gak akan begini lagi, jadi aku boleh kan masuk dalam grup kalian.” Kata Astari.
“tentu saja, kanapa tidak.” Kata Rizma.
Mulai saat itu mereka tidak musuhan lagi, tapi kebahagian itu hanya sementara karna ada kabar kalau Astari harus pindah sekolah lagi. Rupanya ayah Astari perkerjaannya tidak tetap mereka selalu berpindah-pindah, tapi mereka akan selalu bersahabat sampai kapan pun. Hari yang sangat sedih itu pun datang dimana mereka harus kehilangan satu sahabat mereka.
“Tari, jangan lupakan kami yah. Maaf kalau kami selama ini punya salah.” Kata Rizma.
“sobat aku rasa kalian gak pernah buat salah yang buat salah itu aku.” Kata Astari.
Saat itu terdengar panggilan bahwa pesawat sudah mau berangkat. Mereka tak henti-hentinya menangis dimana saat itulah mereka harus berpisah.
“sobat, inilah saat dimana aku harus pergi, selamat tinggal kawan.” Kata Astari sambil meneteskan air mata.
“selamat tinggal, moga selamat sampai tujuan.” Kata seluruh teman sekelas Astari.
Hari itu adalah hari yang paling sedih mereka sangat kehilangan Astari. Astari yang dulu sangat mereka benci ternyata mempunyai hati yang baik.
*TAMAT*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar